Rabu, 17 Juni 2015

TUGAS SIP 6 : Pemodelan Dasar Data Geospasial

Pemodelan Dasar Data Geospasial


Real world dapat dideskripsikan hanya dalam bentuk ModelModel ini akan membatasi konsep-konsep dan prosedur-prosedur dalam menterjemahkan hasil pengamatan real world menjadi data yang dapat berguna dalam SIG.Proses menginterpretasikan realitas dengan memakai model real world dan model data disebut pemodelan data

PROSES PEMODELAN





Perbedaan Peta Konvensional dengan Peta Digital




TUGAS SIP 5 : JENIS PETA

Jenis Peta

Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:
  1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk  permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
  2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar, misalnya kertas, kain atau kanvas.
  3. Peta Digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu pita magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.


Penyajian gambaran permukaan bumi pada suatu peta datar dapat digolongkan dalam dua jenis bayangan grafis yaitu:
  1. Peta Garis, bayangan permukaan bumi pada peta terdiri atas garis, titik, dan area yang dilengkapi teks dan simbol sebagai tambahan informasi.
  2. Peta Citra/Foto, bayangan permukaan bumi disajikan dalam bentuk citra/foto yang merupakan informasi berasal dari sensor.
  


Data dan informasi yang disajikan pada suatu peta tergantung maksud dan tujuan pembuatannya, sehingga peta dapat dibedakan atas:
  1. Peta Topografi, peta yang menyajikan berbagai jenis informasi unsur-unsur alam dan buatan permukaan bumi dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan pekerjaan. Peta topografi dikenal juga sebagai peta dasar, karena dapat digunakan untuk pembuatan peta-peta lainnya..
       Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:
  • Peta planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.
  • Peta kadaster/pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya.
  • Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut.


2. Peta Tematik, peta yang menyajikan unsur/tema tertentu permukaan bumi sesuai dengan keperluan penggunaan peta tersebut. Data tematik yang disajikan dapat dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif.
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik:
  • Peta diagram, pada peta ini subyek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk diagram yang proporsional.
  • Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk menyajikan suatu informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang pasti.
  • Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi yang kontinu dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang sama.
  
Jenis peta berdasarkan skalanya
  1. Peta kadaster, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 100 sampai dengan 1 : 5.000. Contoh: Peta hak milik tanah.
  2. Peta skala besar, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai dengan 1: 250.000. Contoh: Peta topografi
  3. Peta skala sedang, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000. Contoh: Peta kabupaten per provinsi.
  4. Peta skala kecil, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000. Contoh: Peta Provinsi di Indonesia.
  5. Peta geografi, yaitu peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Contoh: Peta Indonesia dan peta dunia.
Berdasarkan sumber datanya, peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
  1. Peta Induk (Basic Map). Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
  2. Peta Turunan (Derived Map). Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.

Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek
  1. Peta dinamik, yaitu peta yang menggambarkan labil atau meningkat. Misalnya peta transmigrasi atau urbanisasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang, dan sebagainya.
  2. Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan keadaan stabil atau tetap. Misalnya, peta tanah, peta wilayah, peta geologi, dan sebagainya.

Jenis Peta Statistik
  1. Peta statistik distribusi kualitatif, adalah peta yang menggambarkan kevariasian jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya, contohnya: peta tanah, peta budaya, peta agama, dan sebagainya.
  2. Peta statistik distribusi kuantitatif, adalah peta yang menggambarkan jumlah data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase atau pun frekuensi. Misalnya, peta penduduk, peta curah hujan, peta pendidikan, dan sebagainya.

Berdasarkan fungsi atau kepentingannya, peta dapat dibedakan menjadi:
  1. Peta geografi dan topografi;
  2. Peta geologik, hidrologi, dan hidrografi;
  3. Peta lalu lintas dan komunikasi;
  4. Peta yang berhubungan dengan kebudayaan dan sejarah, misalnya: peta bahasa, peta ras;
  5. Peta lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan;
  6. Peta cuaca dan iklim;
  7. Peta ekonomi dan statistik.

TUGAS SIP 4 : Sejarah Komputer

Awal mula kata komputer dipergunakan untuk memvisualisasikan orang yang mempunyai pekerjaan melakukan perhitungan aritmatika. Namun, sekarang ini komputer diartikan kepada sebuah perangkat mesin tersebut. Dalam pengertian yang paling mendasar, komputer adalah perangkat yang membantu manusia dalam melakukan berbagai macam perhitungan. Dalam hal ini, komputer pertama yaitu sempoa yang digunakan untuk melakukan operasi artimatika dasar.
Dalam sejarah komputer dan perkembangannya, Sempoa atau Abacus merupakan awal dari lahirnya komputer. Komputer dalam melakukan prosesnya berbentuk elektronik, yang memungkinkan untuk melakukan perhitungan yang lebih luas dan cepat. Hingga saat ini komputer dapat memproses gambar, suara, teks dan bentuk non-numerik data lainnya. Yang perlu diingat semuanya itu tidak lepas dari perhitungan numerik dasar. Gambar, suara dan lainnya hanyalah sebuah abstaksi dari angka-angka yang berderak di dalam sebuah mesin. Dalam komputer angka-angka tersebut yaitu “1” dan “0” yang mewakili kombinasi listrik aktif dan non-aktif. Dengan kata lain setiap gambar, suara, teks dan lainnya di dalam komputer memiliki kode biner yang sesuai.

Sejarah Komputer Generasi Pertama (1940 – 1950)

Sejarah Komputer Generasi Pertama ENIAC

Komputer Generasi Pertama menggunakan beberapa tabung vakum yang besar dan kompleks seperti crystal diodes, relays, resistors, dan capacitors yang membutuhkan daya listrik sebesar 150 kilowatt. Komputer elektronik pertama yang digunakan untuk umum yaitu ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer). Sudah berbentuk digital, namun belum menggunakan kode biner sebagai prosesnya. Digunakan untuk memecahkan rangkaian lengkap tentang masalah komputasi. Diprogram menggunakan plugboard dan switch, yang sudah mendukung input dan output dari IBM card.
Komputer elektronik pertama yang digunakan untuk non-umum yaitu ABC (Atanasoff-Berry Computer), ten British Colossus computers, german Z3, LEO, UNIVAC, dan Harvard Mark I.

Sejarah Komputer Generasi Kedua (1955 – 1960)

Sejarah Komputer Generasi Kedua IBM1401

Komputer Generasi Kedua muncul setelah ditemukannya transistor, yang kemudian mulai mengganti tabung vakum dalam desain komputer. Dengan transistor, daya, panas dan bentuk jauh lebih kecil dibandingkan dengan komputer generasi pertama. Namun, masih jauh lebih besar dengan komputer sekarang ini.
Komputer dengan transistor pertama ini dibuat di University of Manchester pada tahun 1953. Yang paling populer dari komputer transistor generasi kedua ini adalah IBM 1401. IBM juga menciptakan drive pertama (sebuah media penyimpanan) pada tahun 1956, yang dikenal dengan IBM 350 RAMAC.

Sejarah Komputer Generasi Ketiga (1960)


Sejarah Generasi Komputer Ketiga IBM System 360

Penemuan Integrated Circuits (IC) atau dikenal juga dengan microchips, membuka jalan untuk komputer generasi ketiga atau yang kita kenal dengan komputer sekarang ini. Berbentuk jauh lebih kecil dengan generasi komputer sebelumnya, dengan transistor yang lebih banyak dan dibenamkan ke dalam microchips tunggal. Dalam tahap perkembangannya, komputer generasi kedua masih bertahan.
Pertama munculnya minicomputer yang didasarkan pada kedua transistor dan microchips seperti IBM System/360. Komputer ini jauh lebih kecil dan lebih murah daripada generasi-generasi sebelumnya. Sejarah Komputer Generasi Ketiga dikenal sebagai mainframe komputer. Minicomputer dapat dilihat sebagai jembatan antara mainframe dan microcomputer sebagai proliferasi dalam perkembangan komputer.

Sejarah Komputer Generasi Keempat (1971)

Sejarah Komputer Generasi Keempat Mikrokomputer

Microchips berbasis Central Processing Unit (CPU) pertama, terdiri dari beberapa microchips untuk komponen CPU yang berbeda. Dorongan untuk integrasi semakin besar dan miniasturisasi dipimpin menuju single-chip CPU, di mana semua komponen CPU yang diperlukan dimasukkan ke sebuah microchips tunggal yang disebut microprocessor. Microprocessor pertama yaitu Intel 4004.
Munculnya microprocessor melahirkan evolusi dari microcomputer, bentuk yang akhirnya akan menjadi komputer pribadi yang kita kenal sekarang ini.
Perkembangan SIG (Sistem Informasi Geografis) di Akademik:
§  Harvard
-       SYMAP (1967) = Peta sederhana
-       CALFORM (1970) = Peta dengan ukuran A0
-       SYMUV (1970) = Peta 3D
-       POLYWRT = Data ruster / citrasatelit pertamakali
-       ODYSSEY
§  ITC
-       ILWIS (1985) = Masih dipakai sampai sekarang seperti : GIS dan mapinfo
§  CIARC
-       IDRISI = Nama pelaut islam yang dijadikan nama software


TUGAS SIP 3 : Sejarah Peta

Peta adalah representasi atau model skala grafis konsep spasial. Ini adalah sarana untuk menyampaikan informasi geografis. Peta adalah media universal untuk komunikasi, mudah dipahami dan diapresiasi oleh kebanyakan orang, terlepas dari bahasa atau budaya. Tergabung dalam peta adalah pemahaman bahwa itu adalah "gambaran" dari sebuah ide, gambar tunggal, pilihan konsep dari sebuah basis data yang terus berubah dari informasi geografis (Merriam 1996).

Awal Terbentuknya Peta-Peta Dunia

Peta Awal/Jaman Purbakala

1. Peta dunia Babilonia (900-600 SM)
Peta dunia paling kuno dikenal dari Babilonia adalah pada abad ke-9 SM. Peta dunia yang paling terkenal dari Babilonia adalah Imago Mundi dari abad ke-6 SM.


Perbandingan peta awal dengan peta modern yaitu : 
  • peta awal menggambarkan tentang daerah kecil (sebuah kota, rute perdagangan, tempat berburu, kampanye militer dll)
  • peta awal bergambar di alam - karena itu terlihat mentah dibandingkan dengan peta modern; namun mampu menunjukkan fitur bahwa pembuat peta berkeinginan untuk merekam sebagi catatan.
  • peta awal telah ada aturan yang berkaitan dengan bagaimana peta berorientasi - peta yang modern biasanya memiliki utara di bagian atas 
  • dalam peta awal hubungan antara fitur pada peta dan realitas di bumi sering tidak akurat - misalnya banyak detail tentang fitur di tengah peta, bersama semakin kurang ke arah tepi 
  • dalam banyak peta awal merupakan karya seni pertama dan dokumen referensi kedua; sebagian alasan untuk dibuat dengan tangan, yang berharga mahal untuk membuatnya dan memiliki simbol status sosial  bagi pemilikinya

2. Ptolemy
Orang-orang Yunani dan Romawi terus menyempurnakan seni pembuatan peta, yang berpuncak dengan karya Claudius Ptolemaeus (Ptolemy dalam bahasa Inggris). Ptolemy adalah seorang ahli geografi, matematika dan astronom yang tinggal di Romawi Mesir. Pada sekitar 150 AD ia terkenal menerbitkan sebuah risalah ilmiah berjudul Geographia (dalam bahasa Inggris Geografi). Ini berisi ribuan referensi dan peta berbagai belahan dunia - bersama bujur dan lintang garis. Sistem ini merevolusi pemikiran geografis Eropa, dengan memberlakukan aturan matematis untuk komposisi peta. Karya Ptolemy terus menjadi penting bagi para sarjana Eropa dan Islam baik ke masa Renaissance (1500-an). 

Ptolemy Peta Dunia Yang Diproduksi Pada 1482


2. Peta Renaissance
Penemuan percetakan membuat peta lebih banyak tersedia dimulai pada abad ke-15. Peta itu pada awalnya dicetak menggunakan ukiran balok kayu. Di antara para pembuat peta yang paling penting dari periode ini adalah Sebastian Münster di Basel (sekarang Swiss). Geographia-nya, yang diterbitkan pada tahun 1540, menjadi standar global baru untuk peta dunia. 

Percetakan dengan pelat tembaga terukir muncul pada abad ke-16 dan terus menjadi standar hingga teknik fotografi dikembangkan. Kemajuan besar dalam kartografi terjadi selama Zaman Eksplorasi di abad 15 dan 16. Pembuat Peta merespon dengan grafik navigasi, yang digambarkan garis pantai, pulau-pulau, sungai, pelabuhan, dan fitur tujuan berlayar. Garis kompas dan alat bantu navigasi lainnya termasuk, baru dibuat proyeksi peta dan bola dunia dibangun. Peta dan bola dunia tersebut diselenggarakan menjadi nilai besar ekonomi, militer, dan tujuan diplomatik, dan begitu sering diperlakukan sebagai rahasia nasional atau komersial - peta rahasia atau kepemilikan. Peta pertama seluruh dunia mulai muncul pada awal abad ke-16, setelah pelayaran oleh Columbus dan yang lainnya ke Dunia Baru. 

Peta pertama dunia sejatinya dikreditkan ke Martin Waldseemüller di tahun 1507. peta ini memanfaatkan proyeksi Ptolemaic yang diperluas dan merupakan peta pertama yang menggunakan nama Amerika untuk Dunia Baru  

Gerardus Mercator of Flanders (Belgia) adalah kartografer terkemuka dari abad pertengahan ke-16. Ia mengembangkan proyeksi silinder yang masih banyak digunakan untuk grafik navigasi dan peta global. Ia menerbitkan peta dunia pada 1569 berdasarkan proyeksi ini. Banyak proyeksi peta lainnya segera dikembangkan. 

Abad Pertengahan

Di Eropa selama periode ini ada sedikit kemajuan dalam meningkatkan ilmu pemetaan dan geografi. Seperti peta sebagian besar diproduksi di dalam biara, semangat keagamaan cenderung mendominasi pemetaan. Salah satu perkembangan yang menarik adalah penerapan prinsip memiliki Yerusalem di tengah peta 'dunia' dan Timur (Asia) di bagian atas peta. Juga, antara lain sebagai pernyataan religius, tapi juga untuk alasan artistik, peta yang digambar saat ini juga sangat didekorasi. Hiasan sering dimasukkan seperti gambar malaikat dan monster imajiner. 
Emporia State University, Brief History of Maps and Cartography
Al-Idrisi Peta Dunia, Dihasilkan 1154
Di dunia Islam studi ilmu pemetaan dan geografi terdapat kemajuan. Sebuah contoh yang sangat baik ini adalah karya Al-Idrisi, seorang sarjana Arab di istana Raja Roger II dari Sisilia. Pada periode sekitar 1154 ia menghasilkan sejumlah 'dunia' yang luar biasa dan buku peta geografis. Yang pertama dari buku-buku ini memiliki judul  "The Amusement of him who desires to traverse the Earth". Hal ini diyakini bahwa pengaruh karya Al-Idrisi ini telah jauh menjangkau dengan beberapa generasi pembuat peta dari Islam yang menggunakan desain sebagai dasar peta mereka.

Setelah Abad Pertengahan

Di Eropa, masa Renaissance membawa sejumlah perubahan signifikan yang sangat mempengaruhi pemetaan: 
  • penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg di 1440 berarti bahwa biara-biara (yaitu perintah agama) tidak lagi didominasi produksi peta 
  • penemuan Amerika dan kontak diperluas dengan Orient menghasilkan kepentingan yang lebih besar di tempat yang jauh dan migrasi 
  • pertumbuhan penerbit utama yaitu menghasilkan peta yang dapat diakses oleh semua - bukan hanya elit kaya 
  • pertumbuhan pembelajaran publik, membawa haus akan pengetahuan - ini dibantu oleh pembentukan lembaga seperti Perancis Academy of Science, yang didirikan pada tahun 1666 untuk mendorong penelitian ilmiah - termasuk peningkatan pemetaan dan navigasi Pembuatan Grafik  
Semua ini menyebabkan ekspansi besar-besaran dalam pengetahuan geografi dan pemetaan. Peta Sebelumnya pada periode ini cenderung peta 'hitam-putih' sederhana yang menunjukkan garis pantai, batas negara, gunung, sungai, nama tempat dll Dalam banyak kasus ini kemudian 'dilukis tangan' untuk menambahkan beberapa warna produk jadi . 

Pada akhir 1700-an peta yang menunjukkan tema mulai muncul. Ini digunakan untuk merekam penyebaran sebuah 'peristiwa' tertentu - misalnya, lokasi orang-orang yang memiliki penyakit menular atau luasnya banjir. 

Selama berabad-abad peta menjadi lebih kompleks dan lebih akurat - terutama karena pemahaman tentang bumi, matematika dan geografi telah diperluas.

Era Modern

Land Information New Zealand, Asia - South-East, Pacific, South-West
Peta menjadi semakin akurat dan faktual selama abad 17, 18 dan abad ke-19 dengan penerapan metode ilmiah. Banyak negara melakukan program pemetaan nasional. Meskipun demikian, sampai meluasnya penggunaan foto udara setelah Perang Dunia I. kartografi modern didasarkan pada kombinasi pengamatan tanah dan penginderaan jarak jauh. Menggunakan sistem satelit modern dan teknik survei, kartografer kontemporer kini dapat mengukur dan memetakan dengan presisi yang sangat tinggi dan konsistensi. Akibatnya, peta telah menjadi sangat penting untuk sebagian besar bidang usaha manusia. 

Menggunakan sistem satelit modern dan teknik survei, kartografer kontemporer kini dapat mengukur dan memetakan dengan presisi yang sangat tinggi dan konsistensi. Akibatnya, peta telah menjadi sangat penting untuk sebagian besar bidang usaha manusia.


Peta Kerajaan Denmark, 1629, berdasarkan Janssonius. Tingkat akurasi geografis yang tinggi ditunjukkan bersama dengan ilustrasi marjinal yang meningkatkan peta. Geographic information systems (GIS) muncul pada periode 1970-80an. GIS merupakan perubahan besar dalam paradigma kartografi. Untuk GIS, database, analisis, dan menampilkan secara fisik dan konseptual aspek terpisah dari penanganan data geografis. Sistem Informasi Geografis terdiri perangkat keras komputer, perangkat lunak, data digital, individu, organisasi, dan lembaga untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menampilkan informasi georeferensi mengenai bumi (Nyerges 1993). 

Peta Kerajaan Denmark





TUGAS SIP 2 : SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL

SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL

Informasi Geografis adalah data yang ditempatkan dalam konteks ruang dan waktu
1.       Data
Data adalah fakta mengenai objek, peritiwa, dam aktivitas yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik, simbol)
2.       Jenis-jenis Data SIG
·         Data Spasial (Keruangan)
  Data Spasial adalah data yang mempresentasikan aspek keruangan dari suatu fenomena atau mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. contoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi,dsb.
     Bentuk-bentuk data spasial :
Ø  titik (dot), contoh: posisi terminal, posisi gunung, posisi pusat pemerintahan, dll
Ø  garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya, sungai, dll
Ø  area (polygon), contoh: wilayah kecamatan, danau, dll

   
Contoh Data Spasial 


·         Data Atribut (deskripsi)
  Data Atribut adalah data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut misalnya kepadatan penduduk, jenis tanah, dsb.
                                bentuk-bentuk data atribut:
Ø  data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk
Ø  data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah

Contoh Data Atribut


3.  Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu.
4.   GIS memiliki beberapa komponen dalam pengelolaan Informasi Geografis, yaitu : Geodatabase (Database Geografik), Geoprossesing (Analisis GIS), dan Geovisualization ( Visualisasi data GIS)
·         Geodatabase
Geodatabase adalah sebuah spasial database yang mengandung dataset yang menggambarkan informasi Geografis dalam bentuk model data SIG umum (generic GIS data).
·         Geoprocesing
Geoprocesing adalah tampilan SIG yang diunggulkan adalah geoprocessing yaitu transformation tools yang digunakan untuk mendapatkan dataset geografis baru dari dataset yang sudah ada.
·         Geovisualization
Tampilan SIG yaitu sekumpulan peta cerdas dan keterangan lainnya yang menggambarkanfeature, dan hubungan antara feature di permukaan bumi.
5.       Manfaat SIG di berbagai bidang
·         Manajemen tata guna lahan
·         Inventarisasi sumber daya alam
·         Untuk pengawasan daerah bencana alam
·         Untuk bidang perencanaan Wilayah dan Kota

Kamis, 26 Februari 2015

TUGAS SIP 1: Resume Undang-undang No.4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

  • Spasial merupakan aspek keruangan dari suatu objek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisi objek tersebut.
  • Geospasial (ruang kebumian) adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada pada permukaan bumi, dibawah atau diatas permukaan bumi yang dinyatakan dalam system koordinat tertentu.
  •  Data Geospasial (DG) adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau diatas permukaan bumi.
  • Informasi Geospasial (IG) adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumianJenis IG terdiri dari IGD dan IGT
  • Informasi Geospasial Dasar (IGD) adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif lama. IGD meliputi jaringan kontrol geodesi (JKHN, JKVN, JKGN) dan peta dasar (peta rupabumi Indonesia, peta lingkungan pantai Indonesia, peta lingkungan laut nasional)
  • Informasi Geospasial Tematik yang (IGT) adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD.
  • Skala adalah angka perbandingan antara jarak dalam suatu IG dengan jarak sebenarnya di muka bumi.
  • Titik Kontrol Geodesi adalah posisi di muka bumi yang ditandai dengan bentuk fisik tertentu yang dijadikan sebagai kerangka acuan posisi untuk IG
  • Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) adalah sebaran titik kontrol geodesi horizontal yang terhubung satu sama lain dalam satu kerangka referensi.
  • Jaring Kontrol Vertikal Nasional (JKVN) adalah sebaran titik kontrol geodesi vertikal yang terhubung satu sama lain dalam satu kerangka referensi. 
  • Jaring Kontrol Gayaberat Nasional (JKGN) adalah sebaran titik kontrol geodesi gayaberat yang terhubung satu sama lain dalam satu kerangka referensi. 
  • Peta dasar terdiri atas :
    1. Garis pantai
    2. Hipsografi
    3. Perairan
    4. Nama rupabumi
    5. Batas wilayah
    6. Transportasi dan utilitas 
    7. Bangunan dan fasilitas umum 
    8. Penutup lahan
  • Peta Rupabumi Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat. Diselenggarakan pada skala 1:1.000.000, 1:500.000, 1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, 1:1000. 
  • Peta Lingkungan Pantai Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah pesisir. Diselenggarakan pada skala 1:250.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000. 
  • Peta Lingkungan Laut Nasional adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah laut. Diselengarakan pada skala 1:500.000, 1:250.000, 1:50.000
Bila dibuat menjadi sebuah bagan alir, maka akan terlihat seperti dibawah ini :